Peremajaan pohon kelapa kopyor
Budidaya
kelapa kopyor yang sudah lama berproduksi perlu dilakukan peremajaan. Sama
dengan jenis budidaya pohon pada umumnya, pohon kelapa kopyor harus di
remajakan untuk menjaga kualitas buah yang dihasilkan. Apabila pohon kelapa
kopyor terlalu tua, produktifitasnya akan menurun. Di samping itu, glugu yang
di hasilkan dari pohon kelapa tua lebih kokoh. Sehingga sebaiknya pohon kelapa
kopyor yang sudah tua segera di remajakan.
Peremajaan
pohon dapat di tanami dengan bibit kelapa kopyor baru. Peremajaan di lakukan
apabila pohon kelapa kopyor tidak maksimal karena umur dari pohon kelapa kopyor
yang lebih dari 60 tahun. Sehingga menghambat pertumbuhan dan produktifitasnya.
Kedua , apabila pohon kelapa kopyor
tidak produktif lagi walaupun umur pohon belum mencapai 60 tahun.
Kriteria kurang produktif ini di tandai dengan jumlah buah yang di hasilkan kurang
dari 60 buah/pohon/tahun.
Budidaya
kelapa kopyor juga dapat di remajakan dengan alasan karena serangan hama atau
bencana alam yang parah, sehingga mengakibatkan pohon kelapa tumbang atau
karena pohon kelapa kopyor yang di tanam sudah tidak bisa di selamatkan lagi.
Peremajaan kelapa kopyor secara umum dapat di lakukan dengan tiga metode . di
antaranya bisa dengan cara peremajaan sistem sisipan, sistem tebang total
maupun sistem tebang bertahap.
Peremajaan sistem sisipan
Sistem
ini biasanya di lakukan para petani kelapa kopyor adalah dengan menanam bibit kelapa kopyor baru yang di sisipkan diantara pohon kelapa kopyor yang sudah
tua. Namun sistem ini akan mengurangi luasan lahan yang di gunakan untuk
menanam kelapa kopyor. Apa lagi kalau bibit baru yang di tanam sudah berumur
sekitar 3-4 tahun. Selain itu antara pohon yang sudah tua dan pohon baru akan
berebut unsur hara maupun intensitas sinar matahari.
Sedangkan
ke untungan dari peremajaan sistem sisipan ini petani masih dapat menikmati
hasil berlipat dari pohon kelapa kopyor yang sudah tua maupun pohon kelapa
kopyor baru. Sistem sisipan ini biasanya di lakukan dalam satu hamparan yang
sama, bisa tergantung dari bibit kelapa kopyor yang tersedia.
Peremajaan sistem tebang total
Sistem
ini biasanya di terapkan oleh para pelaku budidaya kelapa kopyor apabila pohon
kelapa kopyor yang mereka tanam sudah tidak bisa di selamatkan lagi. Di
karenakan intensitas serangan hama yang massif. Produktifitas dari pohon yang
menurun jauh karena faktor usia. Sistem ini di lakukan dengan cara menebang
habis pohon kelapa kopyor dalam kebun yang akan di remajakan.
Sistem
ini secara agronomi menguntungkan bagi petani karena pohon kelapa baru
pertumbuhannya akan optimal, tidak berebut dengan kelapa tua. Pohon Kelapa baru
juga tidak terganggu dengan kegiatan penebangan pohon kelapa yang sudah berumur
tua. Sehingga penyerapan nutrisi dan unsur – unsur yang di butuhkan oleh pohon
kelapa kopyor baru dapat terserap secara maksimal.
Namun
kelemahan dari sistem ini adalah pendapatan petani dari buah kelapa yang di
hasilkan akan hilang. Sistem tebang total sangat cocok bagi petani yang ingin
mengatur ulang jarak tanam maupun sistem tanam baru untuk peremajaan.
Sistem tebang bertahap
Sistem
ini dapat di lakukan dengan menebang secara bertahap pohon-pohon kelapa kopyor
yang sudah tua. Penebangan dapat di lakukan dengan menebang 20% dari populasi
pohon kelapa kopyor yang sudah tua. Penanaman bibit kelapa kopyor pengganti
dilakukan pada kebun yang sama sekaligus. Sebaiknya bibit kelapa kopyor
pengganti ditanam dengan jarak 16x6m atau 12x6m.
Keuntungan
sistem tebang bertahap ini pendapatan petani dari buah yang di hasilkan tidak
terputus. Pada tahun ke empat sampai lima saat pohon kelapa kopyor pengganti
sudah berbuah, proses penebangan pohon kelapa tua sudah mencapai 100%. Namun kekurangan
dari sistem ini akan mempengaruhi pertumbuhan pohon kelapa baru apabila proses
penebangan pohon kelapa tua tidak di lakukan dengan hati-hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar