Selasa, 13 November 2018

Kelapa Kopyor Pati yang Bernilai Tinggi

Kelapa Kopyor Pati Yang Fenomenal

Kelapa kopyor adalah kelapa mutan asli Indonesia dengan endosperma (daging buah kelapa) abnormal. Endosperma kelapa mutan ini terlepas dari cangkangnya, sehingga dikenal sebagai buah kelapa kopyor. Akan tetapi, abnormalitas endosperma tersebut ternyata mempunyai nilai komersial yang tinggi, karena sangat disukai oleh konsumen.
Kelapa Kopyor merupakan kelapa mutan asli Indonesia dan berbeda fenotipenya dengan kelapa Makapuno yang berasal dari Filipina. Rasanya yang khas menjadikan kelapa kopyor menjadi kelapa mutan eksotis yang banyak diminati masyarakat. Daging buah kelapa kopyor dapat dipasarkan dalam bentuk segar dan siap saji maupun melalui pengolahan terlebih dahulu. Di Kabupaten Pati, pemanfaatan kelapa kopyor lebih ditujukan untuk kebutuhan konsumsi bahan pangan berupa es kopyor, es krim kopyor, koktil, dan bahan campuran kue.


Asal usul Kelapa Kopyor di Pati Bagaimana?

Kelapa Genjah Kopyor Pati telah diketahui keberadaannya dan berkembang sejak lebih dari 50 tahun yang lalu di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya beberapa tanaman yang berumur lebih dari 40 tahun. Kemungkinan merupakan pengembangan dari tanaman kopyor hasil mutasi alami yang terjadi di daerah Pati atau bisa saja berasal dari luar daerah Pati. Sejak tahun 1960an tanaman kelapa kopyor sudah ada di daerah Pati dan terus dikembangkan di pekarangan rumah penduduk setempat, dengan menggunakan benih/ bibit alami dari buah normal tanaman kelapa Genjah yang diketahui menghasilkan buah kopyor. Dengan jumlah tanaman yang sangat banyak dan menyebar luas di Kabupaten ini, diduga tanaman Kelapa Genjah Kopyor tersebut merupakan tanaman asli daerah Pati.

Kelapa Genjah Kopyor Pati


Kelapa kopyor merupakan kelapa eksotis yang bernilai ekonomi tinggi. Keunggulan populasi kelapa kopyor asal Pati adalah cepat berbuah (3-4 tahun) sehingga dikategorikan sebagai kelapa kopyor Genjah dan persentase menghasilkan buah kopyor pertandan yang tinggi mencapai 50%. Melalui kerjasama antara Balai Penelitian Tanaman Palma (BalitPalma) Manado dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pati, pada tahun 2007 tanaman Kelapa Genjah kopyor Pati telah didaftarkan di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PPVT) sebagai calon varietas unggul lokal. Setelah melalui pengamatan selama 3 tahun berturut-turut oleh peneliti BalitPalma, pada tahun 2010 sebanyak tiga varietas kelapa Genjah Kopyor Pati dilepas sebagai varietas unggul lokal dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian.
1. No: 3995/KPTR/SR/120/12/2010, tentang Pelepasan Kelapa Kopyor Genjah Coklat Pati

2. No: 3996/KPTR/SR/120/12/2010, tentang Pelepasan Kelapa Kopyor Genjah Hijau Pati
3. No: 3997/KPTR/SR/120/12/2010, tentang Pelepasan Kelapa Kopyor Genjah Coklat Pati
Saat ini kelapa Genjah kopyor Pati telah berkembang di kabupaten lain di   Jawa Tengah seperti di Kabupaten Jepara, Rembang, Sukoharjo, Magelang dan Jogjakarta. Selain itu telah menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Daya adaptasi dan toleransi Kelapa Genjah Kopyor cukup bagus. Secara umum penampilan morfologi tanaman Kelapa Genjah Kopyor Pati yang ditanam di luar wilayah Pati tersebut, tidak berbeda dengan tanaman asalnya.
kelapa kopyor

Pertanaman kelapa kopyor

Tanaman kelapa kopyor di Kabupaten Pati tersebar di wilayah Pati Utara dengan sentranya di Kecamatan Dukuhseti, Tayu, Margoyoso, Cluwak, Gunungwungkal dan Trangkil. Luas areal tanam total 767,65 Ha dengan luas areal tanaman menghasilkan sebanyak 303,30 Ha, sedangkan potensi lahan masih sangat memungkinkan untuk pengembangan selanjutnya.
kelapa kopyor

Perbanyakan Kelapa Kopyor

Perbanyakan kelapa kopyor dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, secara konvensional, menggunakan benih yang berasal dari tandan yang menghasilkan buah kopyor. Tanaman yang di perbanyak dengan cara ini apabila telah berproduksi dapat menghasilkan  1 – 4 butir/ tandan, tergantung potensi berbuah kopyor pohon induknya. Kedua, secara in vitro, yaitu menumbuhkan embrio dari buah kopyor pada media tumbuh buatan dalam kondisi aseptik di laboratorium. Tanaman yang dihasilkan dengan cara ini akan menghasilkan tanaman dengan potensi 100% buah kopyor. Tanaman kelapa kopyor yang diperbanyak dengan cara ini telah ditanam di Ciomas (Bogor), Riau dan Kalimantan Timur. (Sumber: Buku Monograf Kelapa Kopyor, Balitka 2007).
Pengembangan Kelapa Kopyor di Kabupaten Pati telah dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pati melalui kegiatan-kegiatan pengembangan dan optimasi lahan di lokasi-lokasi yang berpotensi. Beberapa lembaga pemerintah telah melakukan kajian dan penelitian mulai tahun 2000 dari BalitPalma Manado, IPB Bogor, Balitbang Provinsi Jawa Tengah, UMK Kudus, PPKS Medan dan beberapa Perguruan tinggi lain. Pada tahun ini Pemerintah Daerah Kabupaten Pati telah membangun Kebun Bibit Kelapa Kopyor di Desa Waturoyo Kecamatan Margoyoso, dengan maksud untuk membuat kebun khusus Kelapa kopyor sebagai kebun yang khusus untuk pengembangan dan pelestarian Kelapa Kopyor sebagai komoditas perkebunan unggulan kabupaten Pati baik dengan bibit lokal maupun bibit hasil kultur embrio, serta sebagai kebun contoh dan tempat penelitian komoditas kelapa kopyor Kabupaten Pati.


Alasan Menanam Kelapa Kopyor


Budidaya kelapa kopyor perlahan tapi pasti mulai booming dan kini mulai dilirik dan dikembangkan masyarakat luas. Berbagai media massa baik cetak maupun elektronik meliput tentang keistimewaan pohon kelapa kopyor. Pertanyaanya, apa alasan utama mengapa masyarakat mulai tertarik membudidayakan kelapa kopyor?

Nilai Ekonomis yang tinggi


Seperti diketahui bersama, harga kelapa kopyor di pasaran mencapai 20 ribu sampai 30 ribu per biji. Bahkan, di daerah tertentu (daerah Jakarta dan sekitarnya) kadangkala mencapai lima puluh ribuan per batang. Dan yang pasti, tentu saja harganya lebih mahal daripada kelapa biasa. Harga kelapa biasa biasanya hanya berkisar lima ribu sampai sepuluh ribu rupiah.
Usut punya usut rupanya kelapa kopyor memang menjadi menu utama yang mahal di beberapa restoran mewah. Di samping itu, kelapa kopyor juga menjadi bahan baku utama dalam pembuatan es krim yang laris di pasaran.

Minim Pesaing

Belum banyak yang membudidayakannya alias minim pesaing. Budidaya kelapa kopyor selama ini tersentra di daerah Pati, Jogja, Bogor, Jepara, Bogor dan Magelang. Untuk daerah lainnya masih jarang. Bahkan, di Pati sendiri terpusat di kawasan Tayu dan sekitarnya. itu artinya masih ada peluang yang cukup prospek untuk kedepannya.

Tergolong Genjah dan Cepat Berbuah

bibit kelapa kopyor

Kelapa kopyor termasuk jenis tanaman genjah (pendek) sehingga cepat berbuah. Menurut penelitian Balikpalma Manado di Pati tahun 2007, kelapa genjah kopyor Pati dengan warna hijau, coklat dan kuning (gading) cepat berbuah di usia empat tahunan. Maka tidak heran bila di tahun 2010, Menteri Pertanian waktu itu memberikan sertifikat (pengakuan)  bahwa Kabupaten Pati sebagai sentra penghasil kelapa kopyor dan pemilik sah varietas kelapa unggul nusantara.
   

Mudah dibudidayakan. 

Budidaya kelapa kopyor bisa dibudidayakan di tempat manapun, selama curah hujannya cukup dan kadar kelembaban udaranya terjaga. Memang daerah dataran rendah lebih disukai dan mudah untuk budidaya kelapa, termasuk kelapa kopyor ini. Namun, daerah datarang tinggi juga banyak yang berhasil membudidayakan kelapa kopyor.

Walapun demikin, anda sebagai petani pemula yang ingin membudidayakan kelapa kopyor perlu memperhatikan kriteri tertentu. Utamanya selain mempersiapkan ilmu budidaya, juga memilih bibit kelapa kopyor yang baik dan berkualitas, juga diperlukan sedikit kesabaran dan ketelatenan. Mengingat budidaya kelapa kopyor dapat dipanen setelah umur empat sampai lima tahun. Namun, tidak ada salahnya anda mencobanya, sebagai salah satu investasi jangka menengah yang cukup menjanjikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keuntungan Menanam Pohon Kelapa

  Menanam pohon kelapa memberikan berbagai keuntungan ekonomi, ekologis, dan sosial. Berikut adalah beberapa manfaat atau keuntungan yang ...