Perlu perawatan
serius untuk membuat
bibit kelapa kopyor bisa tumbuh
dewasa dengan subur. Tapi, perawatan serius saja tidak cukup. Perlu perencanaan
yang matang untuk bisa menghasilkan pohon kelapa produktif berkualitas unggul,
salah satunya, yaitu perencanaan perihal pemilihan lokasi untuk budidaya
tanaman kelapa.
Hal ini penting
sebab tanah adalah faktor yang mempengaruhi tumbuh tidaknya tanaman kelapa.
Tanah menjadi medium permanen tempat tanaman kelapa kopyor tumbuh, berkembang,
dan berbuah. Jadi, sangat penting untuk melakukan perencanaan matang guna
pemilihan lahan yang tepat untuk budidaya.
Untuk budidaya
tanaman kelapa, Anda bisa memanfaatkan tanah konversi, tanah asal hutan, tanah
bekas alang-alang, dan lain sebagainya. Dalam artikel sebelum ini, kita telah
membahas lokasi yang pas untuk budidaya kelapa. Namun, itu masih sangat umum.
Maka dari itu, dalam tulisan kali ini kita akan mengupas dan merincikan jenis
lahan dan tanah yang cocok untuk budidaya tanaman kelapa.
Namun, ini
bukanlah patokan yang paten. Pasalnya, bagaimanapun, kelapa termasuk dalam
tanaman yang bisa tumbuh di berbagai tempat. Di negara atau wilayah beriklim
tropis bahkan tak jarang pohon kelapa tumbuh secara alami tanpa proses
budidaya. Hal ini dikarenakan sifat kelapa yang cenderung mudah hidup. Artinya,
tanaman kelapa sesungguhnya tak menghendaki perawatan khusus untuk bisa tumbuh
dan berbuah secara normal.
Tetapi, sebagai
seorang pembudidaya mestinya tahu tiap karakteristik lahan yang akan ditanami
kelapa. Sebab, tiap lahan punya fungsi yang berbeda. Dan sebagai tanaman
budidaya akan lebih baik jika kelapa bisa hidup tak saja normal, tetapi
optimal.
Tanah
Pekarangan
Tanah pekarangan
dibedakan menjadi dua macam. Yang pertama adalah tanah pekarangan di sekitar
rumah. Dan yang kedua adalah tanah pekarangan di luar rumah. Untuk penanaman
kelapa di pekarangan sekitar rumah, pembudidaya sangat dianjurkan untuk memperhatikan
faktor estetika. Artinya, keberadaan pohon kelapa nantinya akan bisa menambah
keindahan pekarangan rumah. Bukan malah sebaliknya.
Jadi, penanaman
kelapa di pekarangan rumah bisa disesuaikan dengan selera penanam. Anda bisa
menaruhnya di depan, di samping, maupun di belakang rumah. Biasanya, hasil buah
dari tanaman kelapa yang ditanam di pekarangan rumah ini dimanfaatkan untuk
kebutuhan dapur pribdai. Nah, ketika sudah berlebih buah kelapa bisa
dijual atau dibagikan ke tetangga atau sanak saudara.
Penanaman yang
dilakukan di pekarangan biasanya terjadi mixing atau campur baur dengan
tumbuhan lainnya. Maka dari itu, perlu diperhatikan jarak antar tanaman agar
tak terlalu sempit maupun terlalu lebar hingga terlampau makan banyak tempat. Menurut
sumber literatur yang kami temukan, tempat paling ideal dalam penanaman pohon
kelapa di pekarangan adalah di sekitar jalan atau di pinggir batas tanah
pekarangan. Sebab, di lokasi itu, pohon bisa memperoleh sinar matahari lebih
baik.
Tanah
Rejuvenasi
Tanah rejuvenasi
adalah tanah bekas penanaman pohon yang sejenis. Misalnya, penanaman kelapa
gejah pada lahan bekas tanaman kelapa. Penggunaan tanah rejuvenasi ini
berfungsi untuk mengoptimalkan lahan.
Untuk
langkah-langkah yang bisa Anda lakukan antara lain, yaitu:
Pertama, Anda bisa memulai dengan melakukan
penebangan pohon kelapa yang sudah tua atau tak lagi produktif.
Kedua, menentukan batas lokasi kebun penanaman,
jalan, serta arah drainase kebun.
Ketiga, semua tanaman yang sudah tak dibutuhkan
(sisa-sisa tanaman mati, sampah kebun) dikubur dalam lubang yang sebelumnya
sudah disiapkan.
Keempat, melakukan perencanaan jarak antar
tanaman.
Kelima, sebisa mungkin Anda perlu membuat
tanaman penutup tanah. Tanaman penutup tanah ini sangat penting sebab selain bisa
mengendalikan hama, ia pun bisa mengoptimalkan hasil kebun.
Tanah Konversi
Berbeda dengan
tanah rejeuvenasi, tanah konversi adalah tanah bekas penanaman pohon tahunan
lainnya. Cara pemanfaatannya tak jauh beda dengan proses pemanfaatan tanah
rejuvenasi. Hanya saja, biasanya, tanah konversi memiliki kandungan atau unsur
dalam tanah yang sedikit berbeda. Sebab, tiap tanaman mempunyai syarat tumbuh
dan kebutuhan zat pada tanah yang berbeda-beda. Oleh karenanya, apabila Anda
hendak memanfaatkan tanah koversi, Anda harus memperhatikan betul kesuburan
tanah.
Tanah Asal
Hutan
Berikutnya adalah
tanah asal hutan. Penananamn kelapa pada tanah asal hutan ini bisa dilakukan melalui beberapa langkah.
Sebab, penanaman pada tanah asal hutan artinya membuat lahan baru. Jadi, Anda
harus membuka lahan terlebih dahulu. Itu bisa dilakukan dengan cara
membersihkan pepohonan yang dapat mengganggu pertumbuhan alang-alang sampai
bersih.
Setelah itu,
sampah, sisa kayu, dan tanaman-tanaman yang ada bisa dibakar dengan hati-hati.
Bakarlah dengan perkiraan yang tepat. Jangan sampai terjadi kebakaran hutan.
Kayu-kayu yang berukuran besar bisa digunakan sebagai bahan bangunan. Anda
harus juga sudah menentukan akses jalan, pengangkutan, dan saluran drainase.
Tanah Bekas
Alang-Alang
Anda pun bisa
menanam pohon kelapa di lahan bekas alang-alang. Untuk persiapan lahan, hampir
semua jenis atau bentuk lahan bisa dibilang punya cara yang mirip. Langkah-langkah
seperti pembersihan, kemudian pembuatan jalan, saluran drainase dan pemupukan,
semua memiliki cara dan tahapnya sendiri yang hampir mirip. Intinya, Anda harus
menyiapkan tanah sebaik-baiknya. Salah satu caranya adalah dengan memberi pupuk
pada tanah tempat pertumbuhan tanaman kelapa kopyor.
Menyiapkan
Bibit Kelapa Kopyor Unggul
Setelah lahan
siap, Anda harus menyiapkan bibit unggul. Jika Anda tertarik untuk memulai
menjadi pembudidaya kelapa kopyor, Vista Agro siap membantu menyediakan bibit kelapa kopyor unggulan yang terpercaya. Apabila Anda berlokasi di sekitar
Jogja, Anda bisa dapat langsung ke tempat kami di Dusun Rejek Lor, RT 02/ RW
24, Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Kami juga bisa dihubungi
di nomor WhatsApp (WA): 082136461851
Tidak ada komentar:
Posting Komentar