Panen adalah
waktu yang paling ditunggu oleh petani. Bagimana tidak, di masa panenlah, jerih
payah yang berlangsung pada masa perawatan terbayar. Pada masa panen itu, petani
memetik buah atas apa yang telah mereka tanam dan usahakan.
Sejak dari bibit kelapa kopyor, petani sudah mulai merawat dan memperhatikan tanaman. Petani
juga yang menyiapkan lahan dan menjaga agar tanaman tetap sehat. Lalu, ketika
proses pertumbuhan tanaman, petani harus tetap telaten memperhatikan tumbuh
kembang tanaman. Jadi, tidak mengaetkan apabila masa panen jadi saat paling
ditunggu. Sebab, di masa panen (pemetikan buah) petani bisa balik modal dan
mendapat untung dari apa yang sudah diusahakan.
Namun, apakah
panen bisa dilakukan secara sembarangan? Jawabanya, tentu tidak. Sebab, apabila
panen dikerjakan secara serampangan malah akan menimbulkan dampak negatif.
Panen sembarangan bisa menurunkan kualitas buah atau bahkan merusak tanaman.
Penurunan
kualitas buah ini bisa berdampak pada turunnya minat konsumen kepada buah
kelapa dari
kebun kita. Begitupun kerusakan pada tanaman yang punya dampak tak
kalah mengerikan. Kerusakan pohon kelapa bisa memicu hama dan penyakit pada
pohon. Hal itu jika dibiarkan bisa memicu kematian pada pohon kelapa.
Maka dari itu,
kita perlu mengetahui tata dan cara melakukan panen ang benar. Sebab, dengan
panen yang benar, kualitas buah yang kita petik akan terjaga dan pohon pun
tidak rusak.
Lalu, apa saja
yang harus diketahui sebelum melakukan panen kelapa?
Umur Panen
yang Baik
Biasanya, tanaman
kelapa, khususnya yang berjenis kelapa genjah, mulai menghasilkan buah pada
umur 3 – 4 tahun. Makin bertambah usia tanaman, maka makin banyak buah yang
akan dihasilkan. Namun, pohon kelapa punya titik maksimal, yaitu pada umur 10 – 18 tahun. Setelah umur itu, produksi
buah pada pohon akan berangsur menurun. Penurunan produksi yang merosot tajam
biasanya ketika pohon kelapa sudah masuk usia 40 tahun.
Lain hal pada
kelapa jenis dalam. Kelapa jenis dalam menghasilkan buah pada umur 6 – 8 tahun.
Sama seperti jenis sebelumnya, semakin tua, semakin lebat pula buahnya. Pada
kelapa ini, pembuahan maksimal terjadi di umur 15 – 20 tahun. Dan produksi
mulai merosot di umur setelahnya.
Ketika buah
kelapa sudah masak, panen sudah sipa dilakukan. Kelapa yang masak ini ditandai
dengan penampakan sabut yang mulai kering; tempurung berwarna hitam dan buah
memiliki berat yang lebih ringan dari pada berat kelapa yang masih muda. Biasanya,
buah kelapa yang sudah tua itu akan jatuh dengan sendirinya. Hal ini
dikarenakan pada buah yang tua tangkai itu sudah mulai mudah putus dan rapuh.
Biasanya, buah
akan mulai jatuh pada bulan ke 11 dan 12. Terhitung sejak terjadinya
penyerbukan, buah kelapa butuh waktu sekitar 11 – 12 bulan untuk pembentukan
buah.
perlakuan berbeda
bisa dilakukan pada buah yang akan dijadikan benih. Khusus untuk buah yang akan
dijadikan benih, pemetikan paling baik dilakukan saat umur 11 – 12 bulan
setelah penyerbukan.
Pada umur itu buah kelapa sudah masak di pohon. Biasanya,
pada umur itu, kelapa sudah mudah untuk dipetik (dilepas dari tangkainya).
Pada kelapa, baik
genjah maupun jenis dalam, tak dikenal masa panen raya. Tak seperti kopi,
cengkeh, randu, atau cokelat, pohon kelapa tampaknya tak menunjukkan adanya
perioditas musim berbungan dan berbuah secara jelas. Artinya, pohon ini akan
terus berbunga dan berbuah sepanjang musim.
Proses
Pemetikan Buah Kelapa
Pemetikan kelapa
bisa dilakukan dengan interval waktu 1 – 2bulan. Jika interval waktunya lebih
dari dua bulan, maka kemungkinan besar kelapa sudah banyak yang jatuh di tanah.
Namun, jika pemetikan dilakukan kurang dari satu bulan, hal itu tak efisien.
Cara pemetikan
sangat terfantung pada letak dan ketinggian buah kelapa. Pada kelapa genjag, di
tahun pertama, pemetikan bisa dilakukan langsung menggunakan tangan tanpa perlu
memanjat pohon. Jika pohon sudah tumbuh dan tak bisa digapai langsung
menggunakan tangan, biasanya pemanen dapat memanfaatkan beberapa alat seperti
sabit atau arit.
Pemetikan pohon
kelapa yang tinggi biasa dilakukan dengan cara memanjatnya langsung. Setelah
itu, janjang buah dipotong dengan menggunakan sabit atau arit yang telah diasah
tajam agar buah-buahnya jatuh dan lepas dari tangkainya.
Biasanya, untuk
mempermudah proses pemanjatan pohon kelapa, dibikin kowakan atau tataran di tubuh
pohon dengan jarak satu sama lainnya sekitar 0,5 m. Namun, perlu diperhatikan
bahwa pada kowakan haruslah sering dibersihkan agar tak membusuk dan menjadi
sarang hama kwangmung (orytes rhinoceros).
Selain
melakukannya secara manual, Anda bisa menggunakan jasa kera yang sudah terlatih
untuk memanen kelapa di kebun Anda. Beberapa daerah di Indonesia memanfaatkan
kera untuk membantu proses pemetikan buah kelapa.
Proses Pascapanen
Sama pentingnya
dengan proses panen, seorang pembudidaya juga harus mengetahui bagaiman proses
yang terjadi pascapanen. Ada banyak hal yang perlu diketahui dalam proses ini,
yaitu penyimpanan buah, pengupasan sabut, penggandengan kelapa, hingga
pengolahan.
Pada perkebunan
besar, hasil panen pada umumnya disimpan terelebih dahulu selama beberapa hari
sebelum dibuat kopra. Namun, ternyata, penyimpanan ini memiliki beberapa
keuntungan tersendiri seperti memudahkan pelepasan sabut hingga meningkatkan
kematangan buah.
Mudah bukan? Apabila
Anda tertarik untuk memulai membudidayakan kelapa, khususnya kelapa kopyor,
Vista Agro siap membantu menyediakan bibit kelapa kopyor unggul.
Bibit kelapakopyor unggul sangat berpengaruh pada hasil panen yang lebih maksimal. Anda
berlokasi di sekitar Jogja? Anda bisa dapat langsung ke tempat kami di Dusun
Rejek Lor, RT 02/ RW 24, Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Kami
juga bisa dihubungi di nomor WhatsApp (WA): 082136461851
Tidak ada komentar:
Posting Komentar