bibit kelapa kopyor |
Bibit kelapakopyor bisa mati karena hama dan penyakit. Begitu pun pada tanaman kelapa
kopyor dewasa, juga bisa terserang hama dan penyakit. Barangkali, kita, sebagai
petani kelapa, sudah berikhtiar dengan melakukan bermacam cara untuk
mencegahnya. Namun, alam berkehendak lain, buah kelapa kopyor yang hendak kita
panen rusak karena serangan hama.
Di Indonesia,
beberapa hewan pengerat menjadi ancaman bagi buah kelapa. Ambil contoh saja,
tikus dan bajing. Serangan hama bajing ini sering menyisakan lubang pada buah
kelapa. Hal ini tentu merusak hasil panen dan menurunkan kualitas kelapa dan
membuatnya menjadi tak layak jual. Maka dari itu, kita perlu tahu cara mengatasinya
dengan baik, cepat dan tepat.
Gejala yang
ditimbulkan serangan bajing adalah munculnya lubang gerekan pada tempurung
kelapa. Bentuknya bulat, tapi gerekan pada bagian serabut tampak tak rata.
Biasanya, isi buah bisa habis hanya dalam waktu 2 – 3 hari. Apabila terus
dibiarkan, bajing akan berkembang biak dan terus menerus merusak buah kelapa
kopyor yang lainnya.
Rata-rata, seekor
bajing dapat membuat kerusakan pada 1 – 2 buah kelapa dalam satu bulan. Coba
saja kalikan, berapa jumlah bajing yang hidup di kebun kelapa. Mengerikan.
Hama Bajing
dan Tikus Penyerang Buah Kelapa
Bajing, seperti hewan lainnya, memiliki jenis
yang bermacam-macam. Bajing terdiri dari 51 genus dan 278 spesies. Ada bajing
yang hidup di tanah, ada pula yang hidup di pohon. Bahkan, ditemukan, ada
bajing yang dapat melayang menggunakan membran yang ada di antara kaki depan
dan belakangnya. Bajing jenis ini dapat berpindah dari satu pohon ke pohon lain
dengan cepat.
Ingat, bajing
berbeda dengan tupai. Tupai lebih gemar memakan serangga. Sedangkan bajing
merupakan binatang pengerat yang mengincar buah-buahan seperti kelapa. Tak
seperti tupai, bajing memiliki moncong yang tak terlalu panjang.
Beberapa bajing
yang ada di Indonesia adalah bajing tiga warna atau Calloscirrus prevostii yang
banyak ditemukan di Kalimantan. Di Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra dan
Jawa ada bajing Calloscirrus nigrovittatus. Selain itu, di Nusantara pun
ditemui jenis bajing Calloscirrus notatus
Bajing ini
merusak buah kelapa secara langsung. Sebab, makanan hewan satu ini adalah kelapa.
Namun, sebagai petani, Anda harus tahu cara mengatasi hama satu ini.
Penanganannya pun tak terlalu sulit. Anda hanya butuh ketrampilan dan kemauan.
Pengendalian
bajing bisa dilakukan dengan cara pemberantasan hama. Bisa menggunakan jebakan
atau Anda melakukan perburuan bajing secara manual.
Begitu pun pada
penanganan hama pengerat lainnya seperti tikus pohon. Hewan bernama Rattus rattus roque ini hidup di tanah. Meski
begitu, hama ini merusak buah kelapa. Seperti halnya bajing, tikus pohon gemar
membuat lubang pada buah kelapa. Bentuk lubang yang disebabkan hewat pengerat
ini tak rata, berbentuk bulat atau pun melebar. Untuk mengatasi dua hewan yang jadi hawa
kelapa itu Anda juga dapat membuat umpan beracun.
Hama Lain yang
Biasa Merusak Kelapa
Selain bajing dan
tikus ada banyak lagi hama yang biasa menyerang pohon maupun buah kelapa. Salah
satunya adalah belalang sexava. Belalang jenis ini gemar memakan daun kelapa.
Belalang dewasa memakan daun yang tua. Namun, jika daun yang tua sudah habis,
belalang juga akan memakan daun muda. Bahkan, tak jarang hama ini memakan buah
yang masih muda ataupun bunga pada pohon.
Seekor belalang,
untuk melangsungkan hidupnya, membutuhkan 20 cm daun setiap malam. Belalang
jenis ini bisa menghabiskan seluruh daun pada pohon kelapa yang ditumpanginya.
Jadi, apabila pengendalian hama tak segera dilakukan, maka tak ayal jika
nantinya pohon akan mati.
Pengendalian hama
ini bisa dilakukan dengan menanam tanaman penutup tanah. Selain memaksimalkan
lahan dan menyuburkan tanah, tanaman penutup tanah bisa mengurangi jumlah telur
belalang bahkan menghindarinya.
Anda juga bisa
melakukan pengendalian secara kimiawi. Pengendalian jenis ini memanfaatkan
obat-obatan kimia. Pengendalian kimiawi dilakukan dengan menyemprotkan
Baythroid 50 WSC dengan dosis 1 cc – 2 cc per liter air atau dengan BHC sesuai
dengan dosis yang telah dianjurkan.
Selain belalang,
ada pula kwangwung atau kumbang badak. Kumbang satu ini berwarna hitam
kecoklatan dengan kepala kecil bertanduk. Kumbang badak dewasa mengincar pucuk
kelapa untuk mencari bagian yang muda dan lunak serta mengandung banyak air.
Setelah itu, kumbang akan mengisap cairan yang ada di situ.
Jika kerusakan
yang diakibatkan oleh kumbang ini sampai pada titik tumbuh, maka kelapa tidak
dapat membentuk daun baru lagi sebelum akhirnya mati perlahan-lahan. Serangan
dari serangga ini juga dapat menjadi awal dari hama lainnya. Luka yang
disebabkan oleh kumbang badak mengakibatkan serangan hama sekunder, yaitu
kumbang sagu.
Anda bisa
mengendalikan hama kumbang badak ini dengan tiga cara, yaitu sanitasi, cara
biologis, dan cara kimiawi. Cara sanitasi adalah dengan membersihkan kebun dari
sisa-sisa tanaman. Anda bisa membakar kotoran kebun itu atau menguburkannya di
tanah. Pembersihan bisa dilakukan setiap 1 – 2 bulan. Dengan keadaan kebun yang
bersih, tak ada kesempatan bagi larva untuk hidup dan bertelur.
Kejelian
Petani Diperlukan
bibit kelapa kopyor |
Jika Anda
tertarik untuk memulai membudidayakan kelapa, khususnya kelapa kopyor, Vista
Agro siap membantu menyediakan bibit kelapa kopyor unggul. Apabila Anda
berlokasi di sekitar Jogja, Anda dapat langsung mengunjungi tempat kami di
Dusun Rejek Lor, RT 02/ RW 24, Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten
Sleman. Jika Anda di luar kota Jogja, Anda dapat menghubungi kami di nomor
WhatsApp (WA): 082136461851
Tidak ada komentar:
Posting Komentar